Imajinasi Kepemimpinan

Posted by Famartha Land 30 August 2010



Kualitas utama dari seorang pemimpin yang berbakat untuk membesarkan organisasi apapun yang dipimpinya adalah kemampuannya untuk melihat sesuatu dimasa depan dengan jelas sebelum hal itu menjadi jelas bagi semua orang.

Gambar mental yang jelas mengenai apa yang ingin kita capai dimasa depan inilah yang sering kita sebut sebagai visi kepemimpinan.

Dan jika kita memimpin setiap jiwa dan setiap pernik pembentuk organisasi kita menghadirkan kualitas masa depan itu sesegera mungkin, maka sebetulnya kita sedang berlaku seperti merancang masa depan.

Siapapun yang bekerja untuk menjadi yang terbaik dalam melakukan yang dilakukanya akan menjadi pribadi masa depan yang hadir hari ini.

Perlu kita perhatikan bahwa mereka yang sangat berkualitas hari ini adalah pribadi dan organisasi yang sudah mencapai suatu keadaan yang masih baru direncanakan oleh orang lain untuk mencapai masa depan mereka.

Maka sebaiknya kita memperhatikan dan membudidayakan kebiasaan untuk menggunakan kemampuan berimajinasi bagi diri dan setiap anggota organisasi kita, Imajinasi mendahului intelektualitas dan pendidikan.

Itu sebabnya Albert Einstein mengatakan bahwa imajinasi adalah sebuah kualitas yang lebih penting dari sebuah pengetahuan. Karena semua penggunaan bakat, intelek, pendidikan, dan pengalaman ditentukan arahnya oleh apa yang kita bayangkan dalam pikiran kita.

Kita tidak mungkin bekerja bertentangan dengan niat-niat pencapaian dari yang sedang terbayangkan dari benak kepemimpinan kita.

Jika imajinasi seorang pemimpin menggambarkan sebuah keadaan yang lebih cemerlang dimasa depan – yang dicapai dengan cara-cara keefektifanya juga dibayangkannya hari ini-maka mudah dimengerti jika dia menuntut bawahanya untuk bekerja dengan cara-cara dengan cara-cara yang kualitas dan keefektifanya merupakan pe darrbaikani apa yang sedang mereka kerjakan saat ini.

Puncak dari semua kemungkinan di masa depan bagi semua bisnis ada kemampuan imajinasi para pemimpinya.

Imajinasi bukanlah sebuah bakat, tetapi sebuah kecenderungan yang menguat dan berperan karena keputusan pribadi kita. Semakin kita bersungguh-sungguh menggunakan imajinasi kita sebagai penuntun bagi keefektifan kerja kita, semakin kuat dan akurat imajinasi kita mengenai masa depan.

Pada tingkat pribadi imajinasi menentukan bagaimana kita menikmati dan mensyukuri sebuah keindahan atau bagaimana kita memperburuk keadaan dengan membayangkan penderitaan yang lebih besar dari yang mungkin terjadi.

Pada proses kepemimpinan, imajinasi sang pemimpin merupakan pemberi ijin bagi perencanaan yang baik dan investasi pada kualitas proses usaha yang prima. Imajinasi sang pemimpin menjadi mercusuar dan koridor bagi semua proses dalam keseharian kerja organisasinya.

Karenanya para pemimpin dengan imajinasi spektakuler tidak boleh terpisahkan jauh dari yang mereka pimpin. Kehadiranya yang dekat, baik secara fisik, emosional atau secara sistemik menentukan kepatuhan perilaku organisasinya kepada jalan-jalan pencapaian kualitas masa depan yang ada dalam imajinasinya.

Organisasi yang dipimpin oleh seorang yang tidak memiliki imajinasi adalah organisasi yang tidak memiliki masa depan.

Seorang pemimpin adalah seorang Visualizer ” dia yang membayangkan”, Dan karena itu dia yang berwenang. Maka dia akan membatasi dan menghalangi perilaku, organisasi yang tidak dilihatnya mendukung pencapaian imajinasinya.

Tetapi, jika dia memiliki gambaran yang jelas mengenai apa yang ingin dicapainya dimasa depan, dia tidak akan mengijinkan perilaku apapun kecuali, perilaku yang telah dikenalnya sebagai cara-cara yang aman.

Itu sebabnya tidak akan ada rencana pengembangan usaha dimasa depan yang bisa melambung lebih tinggi daripada imajinasi sang pemimpin. Imajinasi seorang pemimpin adalah batas batas bagi tingkat dan kualitas perencanaan masa depan sebuah organisasi.

Seorang pemimpin baru adalah seorang yang diharapkan membebaskan kemungkinan-kemungkinan organisasi yang tersandera oleh sempitnya imajinasi pemimpin yang digantikannya.

Sering terbukti bahwa seorang pemimpin baru, yang kemudian berkiprah cemerlang dengan perubahan-perubahan spektakuler. Sebetulnya adalah pribadi dengan imajinasi-imajinasi segar, yang membebaskan kekangan-kekangan pada perilaku organisasi yang ditetapkan pada pendahulunya.

Tetapi tidak sedikit pemimpin yang datang dengan kekwatiran-kekwatiran pribadinya sendiri. Sehingga meskipun dia sadar dengan tuntunan untuk mendatangkan perubahan-perubahan yang berarti, dia justru menambahkan batasan-batasan baru diatas batasan-batasan lama.

Itu sebabnya seorang pemimpin yang cerdik akan mendahulukan kemampuan imajinasi yang baik pada para pembantunya sebagai syarat utama setelah integritas untuk menentukan kepantasan mereka sebagai pejabat. Lalu para wakil yang imajinatif itu dituntut untuk memimpin pencapaian hasil melalui proses-proses organisasi yang logis dan cerdas.

Keberanian untuk membayangkan yang tidak terbayangkan adalah esensi dari kepemimpinan masa depan.

Batas-batas dari kemungkinan anda hanya bisa anda kenali dengan keberanian untuk melangkah keluar dari wilayah-wilayah yang anda anggap aman.

Lebih jauh mohon anda sadari bahwa wilayah-wilayah yang anda anggap aman itu sebetulnya hanya dan masih berada dalam imajinasi anda.

Sehingga jika anda ingin mengetahui kemungkinan-kemungkinan yang bisa anda capai diatas akan lebih baik dari keadaan yang sekarang anda pimpin. Paksalah diri anda untuk membayangkan yang selama ini tidak dapat anda bayangkan.

Dan jika anda melihat itu sebagai keberanian pribadi anda, maka sebetulnya tidak ada apapun ynag membatasi anda dari melakukanya.

Ingatlah, rahasia keberhasilan kepemimpinan dimasa depan adalah melihat sesuatu dengan jelas sebelum sesuatu itu menjadi jelas bagi semua orang.

dan bukan kebetulan mengapa anda yang dipilih menjadi pemimpin, karena andalah yang akan menghadirkan kualitas masa depan yang cemerlang itu, itulah tujuan kepemimpinan anda.

Source: Garuda Magazine



0 comments:

Post a Comment